
Artikel ini didasarkan pada pengalaman om Bonny yang pernah ditulis di Agrobis Burung. Om Bonny merupakan kicau mania asal Cibubur pemilik murai batu Ninja Merah, Petaka.
Persaingan di kelas murai batu terbilang ketat. Selain hadiah gede, prestisnya tinggi bila meraih gelar juara dikelas ini. Banyak kalangan kicau mania yang terus berburu jenis ini. Mereka ramai-ramai mengintip di beragam ajang latberan hingga lomba gede guna mendapatkan burung berkualitas dengan harga sesuai isi kantong.

Voer terbaik murai batu bisa dibeli melalui >> Tokopedia | Bukalapak | Shopee (lagi ada diskon!)| LAZADA (bisa COD) |
RESELLER klik disini! >> Whatsapp 08111800809
Baca juga: Merk Voer Terbaik Untuk Murai Batu
Namun, salah-salah memilih bukanya bisa menghemat malah kejeblos. Ada baiknya, khususnya para pemula, sebelum memutuskan main di kelas murai batu terlebih dahulu belajar dari dasar. Mulai dari sifat dan karakter burung serta perawatanya. Dan yang lebih penting pahami dan pelajari soal kualitas materi suara irama lagu maupun tembakannya.
Menurut Bonny N, kicau mania asal Cibubur sebaiknya untuk kicau mania yang akan maen di kelas murai batu lebih baik membelinya di lapangan minimal diajang latberan. Dengan begitu bisa keliatan kualitas suara burung yang kita inginkan
4 dasar memilih murai batu fighter
Ada 4 dasar untuk mengetahui kualitas seekor murai batu. Antara lain mental lapangan, irama lagu, volume, dan cara kerja burung yang bersangkutan.
“Kalau beli di rumahan kan nggak keliatan kerjanya, lebih aman memantau dilapangan, itupun jangan terpukau pada burung juara. Karena tidak semua burung juara istimewa, karena banyak juga burung prospek tapi kerjanya hanya separuh jalan, akhirnya nggak masuk juara,” saran pemilik nurai batu jawara Ninja Merah, Petaka.
Itu sebabnya dari pengalaman dia lebih fokus pada gaya kerja burung, misalnya ngeplay, burung type duduk (nagen) atau agresif, selain itu kualitas volume tembus atau tidak. “Untuk soal variasi iramalagu itu bisa dibetulin, tinggal tambah dilengkapi materi isian saja nantinya,” ingat Bonny.
Bonny menimpali, urusannya jadi berbeda bila dihadapkan pada karakter. Poin ini menurutnya relatif sulit dibentuk. Misalnya ada burung tampak agresif di lapangan bisa itu memang karakter atau kelebihan extra food (ef).
Kalau memang kelebihan extra food ini bisa diatur pemberian extra food nya. Misalnya, saat kita memantau burung terlalu galak banyak nabrak, bisa jadi terlalu banyak extra food (jangkrik, ulat hongkong, kelabang dan sejenisnya). Tapi kalau beberapa kali diatur masih agresif juga, itu sudah karakter sulit diubah.
Kalau sudah membidik murai dengan kriteria tadi, gaya kerja dilapangan, kualitas volume, tinggal kita lengkapi variasi irama lagunya. Menurutnya, tidaklah sulit dalam melengkapi materi lagu burung murai batu. Apalagi bila dasar burungnya itu cerdas dan cepat menangkap materinya.
Sedikitnya butuh waktu 3 bulan untuk mencetak burung dengan materi lagunya. Syukur-syukur sambil dibarengi mabung jadi lebih mudah memasternya. Materi yang wajib dilengkapi dengan isian burung-burung kecil sejenis kenari, blackthroat, ciblek, srindit, lovebird, dan lain-lain. Mengenai tembakan cukup cililin atau cucak jenggot sudah cukup. “Kita tinggal melengkapi variasi lagu-lagunya menggunakan burung kecil,” ucap pria yang bergabung di jawara BC.
Untuk soal fisik, dia menyoroti jenis ekor panjang menurutnya kurang sreg dan tidak bisa main lebih dari sekali, meskipun diakuinya banyak juga burung ekor panjang jadi juara. Dari pengalamannya ekor sedang tampilnya lebih tahan di lapangan hingga beberapa kali.
