Murai batu aceh yang banyak dikenal oleh penghobi murai adalah murai aceh yang berasal dari kaki gunung Leuser di wilayah tenggara Aceh dekat perbatasan dengan Sumatera Utara. Ciri-ciri murai batu aceh adalah panjang ekor 25 – 30 cm dengan pola seperti di bawah.

Voer terbaik murai batu bisa dibeli melalui >> Tokopedia | Bukalapak | Shopee (lagi ada diskon!)| LAZADA (bisa COD) |
RESELLER klik disini! >> Whatsapp 08111800809
Baca juga: Merk Voer Terbaik Untuk Murai Batu
Harga murai batu aceh mudah trotol hutan sekitar Rp2.200.000 sedangkan yang sudah dewasa sekitar Rp1.700.000,- tahun 2016.
Perlu ketahui di Aceh ada beberapa jenis murai batu termasuk di pulau – pulau barat Sumatera yang akan di bahas di bawah ini.
Beberapa jenis murai batu aceh (yang berasal dari Aceh)
Murai aceh asal Pulau Simeulue
Merupakan murai batu aceh ekor hitam yang memiliki ciri mirip dengan murai batu nias dengan ukuran lebih kecil, warna ekor hitam tidak begitu panjang 10 – 13 cm. Meski demikian ada juga beberapa murai aceh asal Simeulue yang memiliki sedikit noktah putih. Pulau Simeulue terletak 150 km dari pantai barat Sumatera dan masuk wilayah Aceh Barat.
Murai batu aceh asal Lampuyang
Jenis ini berasal dari daerah Lampuyang, Pulau Breueh, Aceh. Ciri khasnya, dari enam pasang bulu ekornya, tiga pasang hitam total. Tiga pasang lainnya sebenarnya juga hitam, tetapi di bagian ujung ekornya terdapat noktah putih dengan diameter sekitar 1 cm.
Murai aceh asal Pulau Lasia
Habitatnya di Pulau Lasia, Aceh. Sebuah pulau kecil di sebelah tenggara Pulau Simeulue, dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Simeulue. Penampilannya mirip MB Simeulue / Sinabang, namun postur tubuh sedikit lebih besar. Demikian pula ekornya yang lebih panjang, menyerupai MB Nias. Pada ekornya dijumpai beberapa noktah putih, yang hanya terlihat pada bulu-bulu bagian dalam / bawah (jadi, kita harus melihatnya dalam posisi di bawah burung).
Murai aceh asal Sabang
Cirinya mirip dengan MB Lampuyang, namun ekornya lebih panjang. Sayangnya, MB ekor hitam jenis ini sudah makin langka. Kepada yang memilikinya, mohon bisa menangkar di rumah, agar sobat kicaumania lainnya bisa memilikinya tanpa mengurangi populasi di alam bebas yang makin menipis.
