
Jangkrik merupakan salah satu makanan burung favorit murai batu, kacer, cucak jenggot dan burung pemakan serangga lainnya. Manfaat jangkrik untuk burung adalah sebagai sumber protein hewani untuk menjaga stamina dan kondisi burung agar tetap stabil sehingga suaranya lebih baik dan lebih rajin berkicau.
Kandungan protein dari jangkrik hidup liar per 100g adalah sekitar 12.9g, lemak 5.5g, karbohidrat 5.1g, kalsium 75.8mg dan zat besi 95mg (Data diambil dari The Food Insects Newsletter, July 1996 (Vol. 9, No. 2, ed. by Florence V. Dunkel, Montana State University) and Bugs In the System, by May Berenbaum)
Persentase protein pada jangkrik mencapai 57.32% (manfaat.co.id) bila sudah diolah menjadi tepung. Selain itu, jangkrik juga mengandung DHA9 asam amino yang diperlukan untuk proses pembentukan sel, glutation (GSH) yang berguna untuk antioksidan pada tubuh, DHA, ARA, Omega 3, dan Omega 6 yang baik untuk pertumbuhan kecerdasan otak.
Jangkrik mengandung 105.49 ppm hormon progesteron, 31.78 ppm testosteron, dan 259.535 ppm estrogen, serta dapat dijadikan sumber energi dengan energi yang dihasilkan sebesar 4.87 kalori/gram. Hormon testosteron mampu meningkatkan birahi pada burung.
Jumlah pemberian jangkrik untuk setiap jenis burung berbeda-beda, misalnya murai dan kacer biasanya penghobi memberikan sekitar 10 ekor jangkrik setiap harinya 5 ekor pagi dan 5 ekor sore. Mengetahui aturan penggunaan sangat dianjurkan buat penghobi.
Baca juga: Voer Pengganti Serangga Untuk Burung
Cara Mengetahui Kecukupan Protein Pada Makanan Burung Pemakan Serangga
Cara mengetahui kecukupan protein pada makanan burung pemakan serangga adalah dengan melihat kotorannya. Bila jumlah protein yang diberikan cukup, maka kotoran burung akan berwarna putih dengan sedikit bagian gelap dibagian tengahnya. Di bagian terluar mengandung sedikit air yang merupakan urine karena saluran urinaria burung bermuara di kloaka. Warna putih pada kotoran murai batu adalah urea dan uric acid yang merupakan indikasi bahwa murai batu makan makanan yang sesuai yaitu makanan dengan porsi besar protein. Warna gelap di bagian tengah merupakan feces/kotoran yang sebenarnya. Pernah melihat kotoran dari burung liar pemakan serangga disekitar rumah, kebun, maupun persawahan? Seperti itu bukan?
Burung pemakan serangga membutuhkan protein dalam jumlah besar untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Di alam liar mereka makan beragam jenis serangga kaya protein sehingga mereka sehat dan berkicau dengan indahnya. Bila kita memilih untuk memelihara burung tersebut alangkah baiknya bila kita juga memberikan makanan seperti apa yang mereka makan di alam liar.
Pemberian voer untuk burung pemakan serangga merupakan cara bijak karena sangat sulit bagi penghobi untuk memberikan beragam jenis serangga seperti apa yang mereka makan di alam liar. Kemudian serangga seperti jangkrik, ulat dan kroto dijadikan sebagai makanan tambahan. Penambahan ini digunakan untuk menambah asupan protein harian karena pada umumnya voer memiliki kandungan protein 18% (voer yang banyak beredar di toko) dimana jumlah tersebut masih kurang dari kebutuhan. Buktinya tanpa penambahan extra food maka kotoran yang dikeluarkkan berwarna coklat maupun warna lain yang sama dengan warna voer tersebut dan burung juga terlihat kurang sehat. Oleh karena menambahkan extra food kaya protein perti jangkrik, ulat dan kroto wajib diberikan.
Tambahkan extra food secara gradual sampai terlihat kotoran seperti gambaran di atas. Memberikan keragaman jenis extra food juga sangat penting agar untuk membentuk nutrisi lengkap seimbang. Bila kesulitan dalam memberikan beragam jenis serangga kepada burung gunakan merk voer berprotein tinggi yang dibuat dari bahan utama serangga yang diformulasikan untuk burung pemakan serangga. Lihat produk rekomendasi kami di bawah.